Untuk seorang bapak yang hari ini membantu saya, terima kasih.


 
Terima kasih 

Maaf saya tidak sempat berkenalan tetapi terima kasih sudah membantu.
Terima kasih sudah mampu menangkap ekspresi gugup, takut dan cemas yang ada di wajah saya saat (mungkin) kau melewati saya.
Ya saya gugup serentak takut dan cemas, saya bahkan masih ingat klakson panjang sebuah mobil yang melaju dengan cepat di belakang saya saat saya menoleh.
Semua mobil harus melaju dengan cepat kan pak? Sebab itu dalah jalanan mendaki dan tentu saja mereka bunyikan klakson agar saya bergerak, berpindah lebih ke tepi jalan tetapi saya tidak bisa. Ya, entah kenapa mesin motor saya tiba-tiba berhenti bekerja saat saya di tengah-tengah jalan itu, saat sedang mendaki sembari menghindar sebuah motor di sisi kiri saya. Saya terjebak ditengah jalan dengan motor yang susah payah saya tahan remnya agar tidak turun kembali
.
Maaf tidak sempat berkenalan dan terima kasih sudah membantu.
Terima kasih telah meutuskan untuk membantu saya.
Saya tidak tahu kapan kau melihat saya dan kapan motormu terparkir diujung jalan mendaki itu. Yang saya tahu kau sudah berlari mendapati saya sambil memberikan kode dengan tangan pada anakmu agar ia menunggu saja di dekat motormu. Kau berlari tanpa alas kaki saat kaki saya masih gemetar menahan motor. Kau masih sempat meminta ijin untuk menolong saya tanpa tahu betapa bersyukurnya saya melihat sosokmu berlari dan tersenyum pada saya.

Maaf tidak sempat berkenalan dan terima kasih sudah membantu.
Kau mencoba membuat motor saya mendaki tetapi gagal, sebab mesinnya selalu mati lagi. Kau lalu memutarkan motor itu, sambil menjelaskan beberapa bengkel yang akan mudah saya dapatkan. Ketika saya ragu menaiki kembali motor saya, kau yakinkan saya bahwa semuanya baik-baik saja, saya hanya perlu membawa motor itu melewati jalan menurun. Kau hanya tidak tahu, bukan jalan menurun itu yang saya takutkan, tidak, di jalan yang sama itu pula rem motor saya pernah tidak berfungsi sama sekali dan saya meluncur sambil memainkan gigi motor saya, bahkan saya pun pernah melewati jalanan yang lebih curam dan tidak beraspal, tidak, bukan jalanan itu yang saya takutkan, tetapi klakson panjang mobil tadi, saya bisa mendengarnya hingga saat itu, dan sampai saya mengetik ini saya masih takut.

Maaf tidak sempat berkenalan dan terima kasih sudah membantu.
Saya hampir yakin kau tidak akan membaca postingan ini, tetapi saya ingin menyimpan kenangan hari ini dalam postingan kecil ini. Kenangan tentang kebaikan bapak kepada saya. Kenangan yang membuat saya yakin bahwa semesta kadang suka bercanda dan hari ini saya selamat bahkan sempat bertemu dengan seseorang yang sedang berjuang memaknai hidupnya setelah pernah memutuskan untuk berhenti merayakan hidup.


Maaf tidak sempat berkenalan dan terima kasih sudah membantu.
Mari bertemu lagi.


Salam
Perempuan dengan Jupiter Merah kesayangannya.

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

TENTANG MENYUKAI SEORANG FRATER

BENTANGAN LANGIT SIANG HARI