Postingan

Menampilkan postingan dari September 7, 2014

YANG TERKENANG DARI MAULIRU

Semalam, ketika sedang asik membaca sebuah novel, aliran listrik mendadak berhenti. Seketika asrama dan sekitarnya menjadi gelap. Saya pun segera menyalakan sebatang lilin dan melanjutkan aktifitas saya dengan bantuan penerangan lilin.   Sesaat kemudian saya berhenti dan mengamati lilin yang mulai mencair. Tanpa sadar tangan saya sudah memainkan cairan lilin itu. Ah, saya teringat pada penggalan-penggalan kenangan yang sudah terlalu lama saya lewati.

MELEPASMU

Sekali   lagi, aku bertemu dengannya. Menjelang siang. Sebelas tahun, ya sebelas tahun. Tidak mungkin aku salah menghitungnya sebab telah sebelas lembar kartu ucapan selamat natal sekaligus selamat ulang tahun yang tersusun rapi dalam laci meja belajarku. Aku ingat dan selalu mengingatnya, saat di mana dia selalu katakan ingin pergi.

ANNA

Kelak kau akan mengerti mengapa Dia menciptakan perempuan dengan tulang rusuk seorang pria. Sungguh. Kau bilang perempuan itu lembut, cengeng, rapuh, ayu dan berbagai kata lainnya yang mendeskripsikan perempuan sebagai sosok yang menyedihkan di matamu yang selalu nampak liar. “Tapi kau juga seorang perempuan” “Itu yangkusesali” “Kenapa kau tidak menerima takdirmu?” “Persetan dengan takdir, persetan dengan perempuan”

THE TRUTH

“ Realistis?” “Ya, kau harus realistis.” “Aku sudah melakukannya.” “Dengan berlari meninggalkan impianmu?” “Tidak, aku hanya mengambil jalan lain.” “Meninggalkan impianmu?” “Mungkin suatu saat nanti aku bisa mendapati diriku sedang berlari di jalan impianku.” “Bagaimana jika tidak?”