Postingan

Menampilkan postingan dari Agustus 28, 2016

FLAMBOYAN DAN PERCAKAPAN TENTANG BENING

Flamboyan: Sebuah pohon yang berdiri kokoh dan menjatuhkan kelopak-kelopak merahnya. Seperti pohon itu saya selalu melihatnya tegak berdiri. Di hadapannya sehamparan padang sabana terbentang menawarkan gemulai ilalang kecoklatan khas musim kemarau di pulau ini: Sumba. Rambutnya tidak semerah bocah-bocah seumurannya yang lain tapi tetap saja terlihat kusam. Ia geraikan rambutnya begitu saja, ia memang selalu tak peduli pada apa pun. Sudah lama saya mengetahui tentang dia tapi baru seminggu saya mengenalnya, lebih tepatnya berjabatan tangan dan melihat wajahnya. Dia, adik lain bapak dari saya. Perempuan paruh baya yang sibuk menenun di samping rumah panggung kecil itu adalah mamanya yang juga mama saya. Bocah cilik ini bernama Ana, nama yang manis untuk gadis semanis dia.