Perasaan paling menjengkelkan menurut saya adalah menyukai sesorang yang sudah sangat amat pasti tidak akan bersama dia di masa depan. Ya, seperti menyukai seorang frater, makhluk yang mempersiapkan dirinya untuk salah satu panggilan mulia di antara panggilan hidup lainnya (kadang saya berpikir: harus ko dia mendengar panggilan yang seperti itu?) Menyukai seorang frater seperti sedang mengharapkan pohon mangga berbuah semangka, atau menunggu hingga kucing bertelur. Sesuatu yang konyol.
Komentar
Posting Komentar